Kalimat “Inna lillahi wa Inna Ilaihi Roji’un” mesti melompat lebih dulu sebelum bertanya apa sebab tetangga wafat. Kalimat itu seperti melekat pada kabar kematian. Tidak masalah diucapkan begitu saja. Gerakan spontan mulut ini terbilang baik.
Setelah itu, lazimlah mendatangi kenalan, tetangga, kerabat yang tengah berduka cita. Ungkapan belasungkawa dengan tatap muka, via telepon, pesan singkat, atau sekadar kirim karangan bunga, terbilang mudah dan ringan. Kendati hanya basa-basi, setengah sungguhan asal “hadir!”,
Wednesday, 26 November 2014
MUKADIMAH
Assalamualaikum dan Selamat Datang ke Blog sayaBlog ini saya buat sebagai tempat sharing tentang apa saja, tentang islam, budaya, sosial, ekonomi, pertanian, perkebunan dan isu-isu lain.
saya membuat blog ini antara lain karena saya ingin menuangkan uneg-uneg saya ke dalam tulisan, jika manfaat itu karena Allah semata tapi jika tidak bermanfaat itu karena kebodohan dan keterbatasan saya.
Tidak ada hakcipta terpelihara untuk ilmu yang datangnya dari maha Esa. Bahkan kita dituntut untuk menyebarkan apa yang kita tahu. Maka sebarkanlah apa saja yang anda fikirkan perlu disebarkan. Tidak perlu link kembali atau minta izin. Apa yang anda baca di sini hanyalah maklumat. Akan menjadi ilmu yang manfaat apabila diamalkan. Dan jika kita sampaikan ilmu yang kita ada kepada orang lain, maka Allah akan menganugerahkan kepada kita ilmu yang belum kita tahu.
Terima kasih kerana sudi mampir ke blog saya yang serba ringkas ini. Sudi juga kiranya memberikan saran, kritik dan masukan untuk pedoman saya, juga untuk pengunjung yang bakal datang. Semoga kita sentiasa berada didalam kesejahteraan.
Wassalamu'alaikum, Purnama
Subscribe to:
Posts (Atom)
Shalawat

Shollu'ala Nabi Muhammad